Info Prodi
Kamis, 02 Mei 2024
  • 2 dari 8 Alasan Anak SMK & MAK Perlu Lanjut Kuliah di Prodi Teknik Elektro ITI: 1) Nggak perlu hebat dulu untuk bisa kuliah di sini, 2) Biaya kuliah bisa nyicil per bulan (bunga 0%).
10 Desember 2023

Sejumlah Framework dalam Prompt Engineering untuk ChatGPT

Minggu, 10 Desember 2023 Kategori : Artikel Ilmiah

Dalam tulisan berikut ini akan diuraikan sejumlah framework (rumus / kerangka) menulis prompt ChatGPT yang efektif dalam prompt engineering sebagaimana yang disampaikan para pakar.

Framework dalam Prompt Engineering

Telah banyak bermunculan rumus (framework) untuk menghasilkan prompt yang efektif sebagaimana yang disampaikan oleh sejumlah pakar, seperti:

  1. CIDI (Context, Instruction, Detail, Input)
  2. SCET (Situation, Complication, Expectation, Task)
  3. PECRA (Purpose, Expectation, Context, Request, Action)
  4. TREF (Task, Requirement, Expectation, Format)
  5. GRADE (Goal, Request, Action, Detail, Examples)
  6. ROSES (Role, Objective, Scenario, Expected Solution, Steps)
  7. DIREC (Definition, Intent, Request, Examples, Clarification)
  8. ARCSE (Audience, Request, Context, Solution, Examples)

dan masih banyak lagi rumus lainnya dalam membantu kita merumuskan prompt yang efektif. Di sini sebenarnya kita tidak perlu khawatir akan benar atau salah dalam memilih suatu framework. Kita bebas menentukan framework mana pun yang kita ikuti. Lambat laun kita akan merasakan rumus mana yang terbaik bagi kita seiring dengan meningkatnya jam terbang dalam menggunakan ChatGPT.

Berbagai framework tersebut telah dimanfaatkan pengguna ChatGPT untuk merumuskan prompt dalam berbagai bidang pekerjaan. Seperti pekerjaan dalam bidang pendidikan, pemasaran, pemrograman dalam berbagai bahasa, job interview, menulis surat lamaran dan resume kerja, pembuatan website, pembuatan berbagai konten dalam berbagai format, maupun untuk keperluan meningkatkan produktivitas dalam suatu pekerjaan tertentu lainnya.

Sebagai contoh, berikut ini penulis akan menggunakan rumus CIDI yang disukai oleh Prof. Jason Gulya maupun Gianluca Mauro seorang AI influencer (pembaca dapat terkoneksi dengan keduanya di platform sosmed Linkedin). Perlu diperhatikan bahwa istilah-istilah yang ditemui dalam rumus selain CIDI sebenarnya sama dengan atau dapat dimasukkan ke dalam cakupan istilah yang ada di dalam CIDI, demikian juga sebaliknya. Itulah sebabnya penulis mengatakan tidak ada benar atau salah dalam memilih suatu framework.

Contoh Menulis Prompt dengan Framework CIDI

Misalnya, dengan menggunakan rumus CIDI di atas penulis mencoba merumuskan prompt untuk membuat ringkasan suatu artikel ilmiah. Langkahnya-langkahnya adalah:

  1. Membuat Context. Dalam rumus CIDI, suatu Context bisa memasukkan unsur Role dan Situation dari rumus lain. Contoh prompt yang menunjukkan Context di CIDI:

ChatGPT, sebagai seorang guru dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun, Anda akan diminta untuk meringkas sebuah artikel ilmiah

  • Lalu, merumuskan Instruction. Dalam rumus CIDI, suatu Instruction   sebenarnya tidak berbeda dari unsur Task, Action atau Request yang ada di rumus lainnya. Di sini Instruction dapat dilengkapi dengan pembatasan-pembatasan. Contoh prompt:

Buatlah ringkasan maksimal 50 kata dalam bahasa Indonesia dari sebuah artikel ilmiah

  • Berikutnya, merumuskan Detail di manadalam rumus CIDI bisa dimasukkan unsur Steps, Audience atau Format dari rumus lain, atau gabungan dari unsur tersebut. Untuk diketahui, ChatGPT versi gratis dapat menghasilkan keluaran Format dalam bentuk tabel, bullet point, template presentasi, mind map, alur proses dan lain-lain. Contoh prompt:

Target pembaca dari ringkasan tersebut adalah seorang anak SMP.

  • Terakhir, merumuskan Input. Perhatikan bahwa tidak setiap prompt yang kita buat akan memerlukan Input (atau istilahnya Examples di rumus lainnya). Karena dalam contoh ini penulis meminta ChatGPT untuk meringkas sebuah artikel ilmiah, maka penulis akan mengambil sebuah artikel ilmiah dari Wikipedia, lalu menyalinnya ke dalam ChatGPT sebagai Input (ingat bahwa ChatGPT versi gratis tidak terhubung ke internet). Selain itu, Input juga diperlukan semisal ketika kita ingin menulis copy writing terhadap suatu produk yang kita jual. Maka Input tersebut dapat berupa merek produk kita, fitur-fiturnya dan harganya.

Maka wujud akhir dari prompt yang dihasilkan dari langkah-langkah di atas untuk diberikan ke ChatGPT adalah sebagai berikut:

ChatGPT, sebagai seorang guru dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun, Anda akan diminta untuk meringkas sebuah artikel ilmiah. Buatlah ringkasan maksimal 50 kata dalam bahasa Indonesia dari sebuah artikel ilmiah. Target pembaca dari ringkasan tersebut adalah seorang anak SMP. Berikut artikel ilmiahnya: “Capitalism is an economic system based on the private ownership of the means of production and their operation for profit. Central characteristics of capitalism include capital accumulation, competitive markets, price systems, private property, property rights recognition, voluntary exchange, and wage labor. In a market economy, decision-making and investments are determined by owners of wealth, property, or ability to maneuver capital or production ability in capital and financial markets—whereas prices and the distribution of goods and services are mainly determined by competition in goods and services markets. Economists, historians, political economists, and sociologists have adopted different perspectives in their analyses of capitalism and have recognized various forms of it in practice. These include laissez-faire or free-market capitalism, anarcho-capitalism, state capitalism and welfare capitalism. Different forms of capitalism feature varying degrees of free markets, public ownership, obstacles to free competition and state-sanctioned social policies. The degree of competition in markets and the role of intervention and regulation as well as the scope of state ownership vary across different models of capitalism. The extent to which different markets are free and the rules defining private property are matters of politics and policy. Most of the existing capitalist economies are mixed economies that combine elements of free markets with state intervention and in some cases economic planning. Capitalism in its modern form emerged out of agrarianism in 16th century England and mercantilist practices by European countries in the 16th to 18th centuries. The Industrial Revolution of the 18th century established capitalism as a dominant mode of production, characterized by factory work and a complex division of labor. Through the process of globalization, capitalism spread across the world in the 19th and 20th centuries, especially before World War I and after the end of the Cold War. During the 19th century, capitalism was largely unregulated by the state, but became more regulated in the post-World War II period through Keynesianism, followed by a return of more unregulated capitalism starting in the 1980s through neoliberalism. Market economies have existed under many forms of government and in many different times, places and cultures. Modern industrial capitalist societies developed in Western Europe in process that led to the Industrial Revolution. Economic growth is a characteristic tendency of capitalist economie.”

Selanjutnya respons dari ChatGPT atas prompt tersebut dapat dilihat pada tangkapan layar berikut ini:

Tangkapan Layar Chatgpt Framework

Gambar 1 Respons ChatGPT

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa respons ChatGPT ternyata jauh lebih spesifik jika dibandingkan dengan prompt yang tanpa menggunakan framework seperti berikut:

Buatlah ringkasan dalam bahasa Indonesia dari sebuah artikel ilmiah. Berikut artikel ilmiahnya: “(masukkan artikel Wikipedia yang sama seperti pada prompt sebelumnya). Penulis persilakan pembaca untuk mencoba prompt tersebut sendiri dan melihat respons yang diberikan ChatGPT atas prompt tanpa framework itu, di mana jumlah katanya akan jauh lebih banyak dan bahasa yang digunakan pun akan lebih sulit dipahami oleh anak usia SMP.

Nada Tulisan, Gaya Tulisan dan Level Bacaan

Selanjutnya penulis akan merangkum nada tulisan (writing tones), gaya tulisan (writing styles) dan level bacaan (reading level) yang bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam unsur Detail suatu prompt menurut framework CIDI. Rangkuman dalam bentuk tabel berikut ini didapat penulis dengan menuliskan suatu prompt ke ChatGPT, sehingga penulis juga akan menyertakan prompt-prompt yang digunakan penulis untuk mendapatkan masing-masing tabel agar dapat dipelajari oleh pembaca sekalian.

Tabel 1 Nada Tulisan (Writing Tones)

NomorWriting TonesContoh Kalimat
1ObjektifChatGPT adalah model bahasa AI yang dikembangkan oleh OpenAI untuk mempermudah komunikasi manusia dengan mesin.
2FormalChatGPT merupakan hasil pengembangan OpenAI dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dengan fokus pada pemahaman bahasa alami.
3InformalNah, jadi ChatGPT tuh model AI yang dikembangin sama OpenAI, bisa diajak ngobrol kayak temen!
4PersuasifAnda perlu mencoba ChatGPT, model AI terkini yang mampu menghasilkan jawaban pintar dan membantu dalam berbagai situasi.
5CeritaSuatu hari, muncul ChatGPT, sebuah model AI yang revolusioner, membawa kemajuan besar dalam interaksi manusia dan komputer.
6InspiratifChatGPT membuka pintu menuju dunia baru yang penuh kreativitas dan kemungkinan dengan kecerdasan buatan yang semakin berkembang.
7HumorisChatGPT: Si AI yang bisa ngobrol, tapi sayangnya belum bisa menulis puisi, meskipun kadang-kadang bercanda dengan leluconnya sendiri.

Tabel 1 di atas dihasilkan oleh ChatGPT sebagai respons dari prompt penulis berikut ini:

Prompt 1:

Apa saja “writing tones” yang bisa kamu hasilkan sebagai keluaran dari sebuah instruksi untuk menulis artikel dari saya?

Prompt 2 (penulis berikan setelah mendapatkan respons ChatGPT terhadap prompt 1):

Berikan saya contoh kalimat untuk masing-masing “writing tones” tersebut dengan topik “ChatGPT”. Batasi contoh kalimat antara 20 hingga 30 kata. Tampilkan hasilnya dalam bentuk tabel: Nomor, “Writing Tones”, Contoh Kalimat

Dari tabel tersebut pembaca dapat mempelajari nada tulisan yang diberikan contoh kalimatnya oleh ChatGPT, sehingga suatu saat nanti jika pembaca menginginkan suatu tulisan dengan jenis nada tertentu oleh ChatGPT, maka jenis nada yang diinginkan tersebut tinggal dimasukkan ke dalam prompt yang akan dirumuskan.

Selanjutnya adalah rangkuman gaya tulisan (writing styles) sebagaimana di dalam tabel berikut.

Tabel 2 Gaya Tulisan (Writing Styles)

NomorWriting StylesContoh Kalimat
1EkspositorisDalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci tentang ChatGPT, model bahasa AI terkini yang dikembangkan oleh OpenAI untuk meningkatkan komunikasi manusia dengan mesin.
2NaratifDi balik pembangunan ChatGPT, ada sebuah perjalanan penuh tantangan, inovasi, dan kolaborasi. Artikel ini akan membawa kita melalui kisah menarik tentang penciptaan dan perkembangan ChatGPT.
3DeskriptifChatGPT adalah sebuah model bahasa AI yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami dan menghasilkan teks manusia. Artikel ini akan menggambarkan secara rinci fitur-fitur dan kinerja ChatGPT.
4ArgumentatifDalam artikel ini, kami akan membahas mengapa ChatGPT adalah tonggak penting dalam perkembangan kecerdasan buatan, dengan argumen yang kuat dan bukti nyata tentang dampaknya dalam berbagai industri.
5PersuasifMari kita eksplorasi potensi tak terbatas ChatGPT! Dalam artikel ini, kami akan meyakinkan Anda mengapa ChatGPT menjadi alat yang luar biasa penting untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi di era digital.
6InstruksionalPanduan lengkap untuk menggunakan ChatGPT: dari pengenalan dasar hingga tips dan trik ahli. Dalam artikel ini, kami akan memberikan instruksi langkah demi langkah untuk memaksimalkan pengalaman Anda dengan ChatGPT.
7AnalitisDengan pendekatan analitis yang teliti, artikel ini akan menggali ke dalam kemampuan dan batasan ChatGPT, serta memberikan wawasan mendalam tentang dampaknya terhadap transformasi komunikasi manusia-mesin.

Tabel 2 di atas dihasilkan oleh ChatGPT dari prompt penulis berikut:

Prompt 1:

Apa saja “writing styles” yang bisa kamu hasilkan sebagai keluaran dari sebuah instruksi untuk menulis artikel dari saya?

Prompt 2 (penulis berikan setelah mendapatkan respons ChatGPT terhadap prompt 1):

Berikan saya contoh kalimat untuk masing-masing “writing styles” tersebut dengan topik “ChatGPT”. Batasi contoh kalimat antara 50 hingga 60 kata. Tampilkan hasilnya dalam bentuk tabel: Nomor, “Writing Styles”, Contoh Kalimat

Terakhir adalah rangkuman level bacaan (reading level) seperti dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3 Level Bacaan (Reading Level)

NomorReading Level (Tingkat Pendidikan)Contoh Kalimat
1Sederhana (SD-SMP)“ChatGPT adalah sebuah model bahasa AI yang membantu pengguna berinteraksi secara verbal melalui teks. Dengan kemampuannya yang unik, ChatGPT dapat menjawab pertanyaan, memberikan saran, dan berpartisipasi dalam percakapan dengan cara yang menarik.”
2Menengah (SMA-Perguruan Tinggi)“ChatGPT merupakan suatu inovasi dalam pengembangan model bahasa AI oleh OpenAI. Dengan kemampuan yang luar biasa, ChatGPT dapat menghasilkan teks berdasarkan input pengguna, memberikan solusi dan rekomendasi yang relevan, serta berkomunikasi dengan cara yang alami.”
3Rumit (Perguruan Tinggi-Tingkat Lanjutan)“ChatGPT, hasil penelitian terdepan OpenAI, merupakan model bahasa generatif yang mampu memahami konteks dan menghasilkan teks informatif. Menggabungkan metode fine-tuning dan strategi decoding, ChatGPT memberikan solusi mendalam, saran yang berwawasan, dan berpartisipasi dalam dialog yang kompleks.”
4Lanjutan (Pascasarjana-Doktor)“ChatGPT, sebagai salah satu terobosan terbaru dalam bidang pengolahan bahasa alami, menggunakan model berbasis transformer untuk menghasilkan interaksi otomatis yang kompleks. Dengan penggunaan teknik fine-tuning dan beam search, ChatGPT memberikan solusi yang mendalam, analisis terperinci, dan kemampuan dialog yang cemerlang.”

Tabel 3 di atas dihasilkan oleh ChatGPT dari prompt penulis berikut:

Prompt 1:

Apa saja “reading level” yang bisa kamu hasilkan sebagai keluaran dari sebuah instruksi untuk menulis artikel dari saya?

Prompt 2 (penulis berikan setelah mendapatkan respons ChatGPT terhadap prompt 1):

Tentukan “reading level” tersebut dalam rentang tingkat pendidikan dari pembaca

Prompt 3 (penulis berikan setelah mendapatkan respons ChatGPT terhadap prompt 2):

Berikan saya contoh kalimat untuk masing-masing “reading level” tersebut dengan topik “ChatGPT”. Batasi contoh kalimat antara 50 hingga 60 kata. Tampilkan hasilnya dalam bentuk tabel: Nomor, “Reading Level (Education Level)”, Contoh Kalimat

Jika pembaca jeli memperhatikan prompt-prompt yang dirumuskan penulis, memang penulis sengaja tidak menggunakan suatu framework tertentu. Hal ini karena penulis hanya melakukan suatu brainstorming ide untuk keperluan personal, sehingga dapat lebih sederhana dan lebih cepat, tanpa harus berpikir dalam suatu framework tertentu. 

Di samping itu penulis pun tidak merumuskan suatu prompt yang “gemuk”, namun memecahnya menjadi beberapa prompt untuk menghasilkan tabel-tabel tersebut. Beberapa literatur yang dibaca penulis menyebutkan cara ini sebagai chain of thought (rantai pikiran), yang cocok digunakan dalam suatu chatbot seperti ChatGPT. Dengan cara ini seolah-olah penulis menuntun ChatGPT dalam melaksanakan tugas yang diberikan selangkah demi selangkah.

Di sini penulis juga ingin menegaskan, karena tidak ada benar dan salah dalam memilih suatu framework maka respons ChatGPT pun terkadang tidak memuaskan meskipun kita sudah menggunakan suatu framework tertentu. Kondisi demikian dapat diatasi antara lain dengan cara menanyakan lebih lanjut dengan prompt berikutnya, mengganti suatu kata/istilah dengan sinonim lainnya pada suatu prompt atau dengan cara mempelajari prompt-prompt yang terbukti sukses menghasilkan rsepons yang diinginkan.

Sebagai penutup, penulis ingin menginformasikan beberapa situs internet gratis untuk belajar mengenai prompt engineering lebih lanjut. Di sana terdapat banyak prompt yang dapat dipakai atau dimodifikasi sesuai kebutuhan. Pembaca dapat mengeceknya antara lain di situs-situs seperti:

https://www.promptvibes.com/,
https://learnprompting.org/,
https://github.com/f/awesome-chatgpt-prompts,
https://snow-crop-601.notion.site/Education-48faef3016834800b3f4ef65ad6e41de.

Selain itu ada juga marketplace yang memperjualbelikan prompt untuk berbagai keperluan, seperti situs https://promptbase.com/.

Demikianlah pembahasan bagian ke-2 dari prompt engineering, yaitu mengenai framework untuk merumuskan prompt ChatGPT yang efektif dalam prompt engineering. Semoga bermanfaat untuk para pembaca yang budiman.

Disadur dari:
Setiawan, A. (2023). Prompt Engineering untuk ChatGPT. Di dalam: Haryanti, S.(Ed.) ChatGPT untuk Pendidikan: Literasi Artificial Intelligence untuk Dosen dan Guru. CV Media Sains Indonesia, Bandung.

Keterangan:

Penulis Bab “Prompt Engineering untuk ChatGPT” dalam buku tersebut adalah Ir. Adi Setiawan, ST, M.Eng.Sc.,IPM yang juga dosen tetap Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Indonesia.

Berikut ini adalah Bab 12 “Prompt Engineering untuk ChatGPT” (file PDF) yang dapat dibaca oleh para pembaca sekalian berupa flipbook berikut ini:


Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar