Rukun Puasa Ramadhan

Puasa (shaum) secara bahasa Arab bermakna “menahan dari segala sesuatu”. Sedangkan secara istilah syar’i mengandung pengertian “menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.”

Puasa Ramdhan adalah salah satu puasa yang hukumnya wajib, di samping puasa kafarat dan puasa nazar. Hal itu berdasarkan Alquran surat Al Baqarah 183-184 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) adalam beberapa hari tertentu.”

Rukun (Fardhu) Puasa Ramadhan

Rukun puasa Ramadhan ada 2, yaitu:

1. Niat pada malam hari hingga sebelum terbit fajar.
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan shaum, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Baca juga: Hukum dan Syarat Wajib Zakat Fithrah

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa Ramadhan ada 3:

1. Berakal. Orang gila tidak wajib berpuasa.
2. Baligh atau telah berumur 15 tahun. Anak-anak tidak wajib berpuasa.
3. Kuat berpuasa. Orang sakit atau sudah uzur usianya tidak wajib berpuasa.

Syarat Sah Puasa Ramadhan

Syarat sahnya puasa secara umum ada 4:

1. Islam
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang buruk).
3. Bagi wanita, suci dari darah haid atau nifas (darah sehabis melahirkan).
4. Puasa pada waktu yang diperbolehkan berpuasa di dalamnya (terlebih lagi di bulan Ramadhan)

Baca juga: Hukum dan Tata Cara Sholat Ied

Penutup

Demikianlah sekilas tentang fardhu puasa Ramadhan. Pembaca dipersilakan melihat/membaca artikel lainnya terkait puasa Ramadhan di menu Hikmah pada web ini.

REFERENSI:

Sulaiman Rasyid. Fiqh Islam. Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung. Cetakan ke-60, 2013.