Mantan Petugas Cleaning Service Kampus ITI, Sekolahkan Anak Hingga Hafizh Alquran dan Kuliah ke Luar Negeri

Ini adalah kisah seorang mantan petugas cleaning service di kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI) yang berhasil sekolahkan anaknya hingga menjadi hafizh Alquran 30 juz. Tidak hanya itu, si anak itu juga sukses mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Bagaimana kisah lengkapnya? Silakan dilanjutkan membaca berdasarkan penuturan langsung beliau.

Barangkali tidak banyak yang tahu jika mantan petugas cleaning service kampus ITI yang satu ini memiliki prestasi yang membanggakan sebagai orang tua. Dua dari tiga anaknya merupakan penghafal Alquran.

Anaknya yang tertua bernama Rizki Taufikurrahman kelahiran tahun 2002. Sejak SD sudah terlihat passion-nya menghafal Aquran ketika bersekolah di SDIT Nur Fatahillah, Pondok Benda, Tangerang Selatan. Setamat SD ia sudah berhasil menghafal 2 juz.

Ketika melanjutkan sekolah tingkat SMP di Ponpes Ibad Ar-Rahman di Pandeglang ia pun mampu menghafal hingga 17 juz. Puncaknya adalah ketika melanjutkan SMA di Ponpes Isykarimah, Solo, Jawa Tengah. Dari 620 orang yang melamar masuk, hanya 40 orang yang diterima. Dia termasuk salah satunya. Di ponpes inilah Rizki berhasil menuntaskan hafalannya hingga 30 juz.

Selepas SMA, Rizki berhasil mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama pada tahun 2020 untuk melanjutkan studi di luar negeri. Kini ia sedang mengambil kuliah di Jurusan Syariah di sebuah universitas di Dubai, Uni Emirat Arab.

Adik-adiknya Rizki saat ini juga masih bersekolah. Sang adik laki-laki sudah kuliah di Universitas Pelita Bangsa, Bekasi. Sedangkan si bungsu masih di kelas 1 SMA di Ponpes Fima Az-Zahra, Jonggol, Kabupaten Bogor. Si bungsu tampaknya memiliki passion yang sama dengan Rizki, karena saat ini sudah berhasil menghafal Alquran hingga 17 juz.

Ketika ditanyakan apa rahasianya sebagai orang tua bisa menyekolahkan semua anaknya bahkan ada yang menjadi hafizh Alquran? Beliau hanya menjawab, tidak ada amalan yang terlalu istimewa yang dilakukannya. Sejak lulus dari SMA dan menjadi petugas cleaning service dari sebuah perusahaan yang disewa oleh Kampus ITI pada tahun 1991 hingga beberapa tahun lalu, beliau senantiasa mensyukuri rizki yang diperolehnya meskipun tidak besar.

Namun memang ada amalan yang selalu dilakukannya sejak sebelum menikah dahulu hingga sekarang sudah memiliki 3 anak. Bapak kelahiran tahun 1974 ini sudah mengajari anak-anak kecil tetangga sekitar rumahnya di daerah Setu, Tangerang Selatan untuk belajar membaca Alquran dengan metode Iqro sejak tahun 1990-an. Demikian pula dengan istrinya yang juga melakukan hal yang sama.

Oya, nama mantan petugas cleaning service itu adalah Suryadi. Baru beberapa tahun lalu beliau diangkat sebagai pegawai kontrak oleh ITI dan sekarang ditempatkan di Bagian Fasilitas Kampus ITI. Jika nama Suryadi kurang familiar di telinga para civitas akademika ITI barangkali hal yang wajar, karena beliau lebih sering dipanggil dengan nama Pak Micung.

Demikianlah sekilas kisah yang inspiratif dari seorang mantan cleaning service kampus. Semoga para pembaca yang budiman bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau.

Catatan:

Tulisan ini adalah repost dari web lama Prodi tahun 2021