Info Prodi
Kamis, 17 Apr 2025
  • 2 dari 8 Alasan Anak SMK & MAK Perlu Lanjut Kuliah di Prodi Teknik Elektro ITI: 1) Nggak perlu hebat dulu untuk bisa kuliah di sini, 2) Biaya kuliah bisa nyicil per bulan (bunga 0%).
2 Januari 2025

Prediksi Tren Masa Depan Dunia di Tahun 2025-2026

Kamis, 2 Januari 2025 Kategori : Artikel Ilmiah

Berikut adalah analisis perubahan teknologi dan AI, energi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial dan bidang lainnya yang diperkirakan akan menjadi trend masa depan dunia pada tahun 2025 hingga 2026.

Prediksi dan analisis ini berasal dari ChatGPT 40 mini berbasis pola dan jejak inovasi yang telah muncul selama 50 tahun terakhir, serta merujuk pada pemikiran para ahli masa depan (futuris) seperti Alvin Toffler, Patricia Aburdene, James Canton, dan lainnya.

Berikut adalah analisis dari ChatGPT mengenai kondisi dunia di tahun 2025-2026.

  1. Transformasi dalam Dunia Kerja dan Ekonomi
  • Pekerjaan berbasis keterampilan digital akan semakin dominan:

Proses otomatisasi, AI, dan robotik akan menggantikan pekerjaan-pekerjaan manual dan rutin. Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan kecerdasan emosional (misalnya desain, psikologi, pendidikan) akan mengalami peningkatan.

  • Pertumbuhan ekonomi berbasis data dan kecerdasan buatan:

Ekonomi global akan semakin bergantung pada analisis data besar (big data), algoritma AI, dan teknologi blockchain, mengarah pada model bisnis baru seperti ekonomi platform dan ekosistem digital.

  • Pekerjaan jarak jauh dan hybrid menjadi norma:

Model kerja jarak jauh yang dipercepat oleh pandemi COVID-19 akan berlanjut. Perusahaan akan mengadopsi model kerja hybrid, yang memberikan fleksibilitas lebih besar bagi pekerja.

  • Munculnya “Gig Economy” yang lebih luas:

Perusahaan akan semakin mengandalkan pekerja lepas (freelancers) untuk fleksibilitas biaya dan keahlian yang tepat waktu. Platform digital akan memfasilitasi pekerjaan gig di sektor-sektor lebih luas, dari layanan kesehatan hingga teknologi.

  1. Perubahan Sosial dan Demografi
  • Generasi Z sebagai kekuatan utama di pasar tenaga kerja dan konsumen:

Kelompok usia ini, yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial, akan mendominasi pasar kerja dan konsumsi. Mereka akan mendorong perubahan dalam kebijakan perusahaan, cara berkomunikasi, dan bahkan bentuk produk yang lebih berfokus pada nilai-nilai keberlanjutan dan etika.

  • Peningkatan populasi global yang lebih tua:

Proses penuaan populasi akan meningkat, terutama di negara-negara maju, yang dapat mempengaruhi kebijakan pensiun, layanan kesehatan, serta kebutuhan akan solusi teknologi untuk mendukung kehidupan yang lebih lama.

  • Urbanisasi dan megakota akan terus berkembang:

Lebih banyak orang akan tinggal di kota-kota besar, mendorong pengembangan infrastruktur pintar dan perencanaan kota berkelanjutan. Teknologi akan memainkan peran utama dalam mengelola kepadatan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup perkotaan.

  1. Inovasi Teknologi dan Kecerdasan Buatan
  • Perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) dan Automasi:

Sistem AI akan semakin canggih dalam memahami dan memprediksi perilaku manusia, mendukung keputusan bisnis, meningkatkan produksi di sektor manufaktur, dan mengubah layanan publik serta pendidikan.

  • Penggunaan Teknologi Kuantum:

Teknologi komputer kuantum akan mulai digunakan dalam riset ilmiah dan pemecahan masalah komputasi yang sangat kompleks, meskipun penerapan di sektor komersial akan membutuhkan waktu lebih lama.

  • Perkembangan Internet of Things (IoT) dan 5G:

Jaringan 5G akan mempercepat adopsi IoT, memungkinkan perangkat lebih cerdas dan saling terhubung, dengan aplikasi di hampir setiap sektor, mulai dari perawatan kesehatan hingga transportasi dan rumah tangga.

  1. Perubahan dalam Energi dan Lingkungan
  • Transisi menuju energi terbarukan:

Pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidrogen akan terus meningkat seiring dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Perusahaan-perusahaan energi besar akan berfokus pada diversifikasi sumber energi mereka untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

  • Perubahan iklim dan kebijakan lingkungan:

Kebijakan yang lebih ketat terkait emisi karbon dan perlindungan lingkungan akan diberlakukan oleh negara-negara besar. Inovasi dalam teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik, teknologi penangkapan karbon, dan pertanian berkelanjutan akan semakin penting.

  • Teknologi pertanian berkelanjutan:

Penggunaan AI dan teknologi drone dalam pertanian akan semakin meluas, memperkenalkan metode pertanian yang lebih efisien, dengan hasil yang lebih banyak dan dampak lingkungan yang lebih kecil.

  1. Perubahan dalam Pendidikan dan Pembelajaran
  • Pembelajaran berbasis teknologi (edtech) akan mendominasi:

Proses pembelajaran akan beralih secara signifikan ke platform digital dan model pembelajaran jarak jauh. Teknologi seperti AR/VR, gamifikasi, dan AI akan digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal.

  • Pendidikan keterampilan praktis dan adaptif menjadi lebih penting:

Fokus akan lebih pada pembelajaran keterampilan yang dapat dipasarkan dan mengadaptasi keterampilan baru dengan cepat (misalnya coding, data science, manajemen proyek) untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang berkembang pesat.

  • Universitas dan lembaga pendidikan akan bertransformasi:

Universitas akan semakin mengadopsi model pendidikan campuran, yang mencampurkan pendidikan tatap muka dengan pengalaman belajar virtual yang lebih luas.

  1. Keamanan Digital dan Privasi
  • Keamanan siber akan menjadi prioritas utama:

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, serangan siber akan menjadi ancaman yang semakin besar. Perlindungan data dan privasi individu akan menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan perusahaan.

  • Teknologi blockchain untuk transparansi dan keamanan:

Blockchain akan digunakan tidak hanya dalam sektor keuangan tetapi juga untuk meningkatkan transparansi di bidang logistik, rantai pasokan, dan pemerintahan.

  • Pergeseran kebijakan terhadap privasi data:

Negara-negara akan mengembangkan undang-undang privasi yang lebih ketat dan melibatkan lebih banyak kontrol bagi individu terhadap data pribadi mereka.

  1. Globalisasi dan Geopolitik
  • Globalisasi ekonomi yang lebih terfragmentasi:

Meskipun digitalisasi terus meningkatkan hubungan antar negara, ketegangan geopolitik dan perdagangan akan mempengaruhi arah aliran modal dan teknologi global, menciptakan “globalisasi terfragmentasi.”

  • Persaingan geopolitik di bidang teknologi:

Negara-negara besar seperti AS, China, dan Uni Eropa akan semakin bersaing dalam bidang teknologi baru, dari kecerdasan buatan hingga 5G, yang dapat memperburuk ketegangan internasional.

  • Diplomasi digital:

Diplomasi internasional akan semakin bergantung pada komunikasi digital dan teknologi untuk berinteraksi, dengan penggunaan media sosial dan platform digital menjadi lebih strategis dalam hubungan antar negara.

  1. Kesehatan dan Kehidupan yang Lebih Lama
  • Medis yang lebih personal dan berbasis data:

Kesehatan digital dan genomik akan semakin diterapkan, dengan pengobatan yang lebih dipersonalisasi dan berbasis data. Teknologi wearable akan membantu individu memantau kondisi kesehatan secara real-time.

  • Pengembangan terapi gen dan bioteknologi:

Kemajuan dalam bioteknologi dan pengeditan gen (seperti CRISPR) akan membawa terobosan dalam pengobatan penyakit genetik, memperpanjang usia harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup.

  • Solusi kesehatan berbasis AI:

AI akan memainkan peran penting dalam diagnosis medis, analisis citra medis, dan pengembangan obat, mempercepat penelitian dan pengobatan penyakit kompleks.

Demikianlah analisis ChatGPT yang didasarkan pada tren masa depan yang telah berkembang, mencerminkan perubahan besar dalam setiap aspek kehidupan yang kemungkinan besar akan terjadi pada tahun 2025-2026.

Barangkali akan lebih menarik jika kita bandingkan analisis ChatGPT tersebut dengan apa yang telah ditulis oleh seorang futuris bernama James Canton, Ph.D dalam bukunya “The Extreme Future” yang terbit pada tahun 2006 lalu.

Masa Depan yang Ekstrem Versi James Canton

James Canton menyatakan prediksinya pada 20 tahun lalu sebagai berikut [1]:

  • Kecepatan, kompleksitas, risiko, perubahan dan kejutan adalah faktor-faktor penentu masa depan yang ekstrem.
  • Keamanan energi akan menjadi ajang kerjasama dan potensi konflik global di tahun ini. Inovasi energi baru seperti hidrogen, tenaga angin (bayu) dan lainnya akan menggairahkan perdagangan global, melahirkan industri baru dan lapangan kerja baru.
  • Masa depan ketenagakerjaan tidak ditentukan oleh geografi, namun oleh talenta dan keterampilan. Inovasi akan menjadi pemicu keterampilan tenaga kerja. Untuk itu diperlukan perbaikan pada sistem pendidikan yang ada.
  • Kekuatan ekonomi baru seperti Cina dan India akan bersaing dengan AS dan Eropa. Inovasi akan menjadi kunci utama pertumbuhan GDP global. Industri-industri inovasi akan didukung oleh kualitas pendidikan online yang bebas diakses siapa saja.
  • Tahun 2005, teknologi informasi mendorong 2/3 peningkatan produktivitas pekerjaan. Dua puluh tahun lagi industri inovasi akan mendominasi produktivitas kerja di seluruh dunia.
  • Luas hutan tropis dunia semakin menurun, menyebabkan pemanasan global dan kerusakan habitat. Selanjutnya pemanasan global akan menyebabkan kemarau, migrasi penduduk dan kelangkaan air bersih. Makin cepatnya kepunahan spesies makhluk hidup diakibatkan manusia yang salah urus terhadap ekosistem global.

Apakah analisis dan prediksi James Canton itu akan terwujud di tahun 2025-2026 ini? Silakan para pembaca memikirkan jawabannya dan tuliskan komentarnya di kolom komentar.

Referensi:

James Canton. The Extreme Future (Terjemahan). Cetakan Kedua, 2010. Pustaka Alvabet, Tangerang Selatan.

2 Komentar

Tatit & Ernes
Tatit & Ernes , Rabu 9 Apr 2025

mau min

Balas
teknologi masa depan
teknologi masa depan , Kamis 3 Apr 2025

Virtual Reality juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perkembangan sebuah penyakit, mendiagnosa penyakit, dan pengkajian teknik
perawatan yang lebih tepat.

Balas

Tinggalkan Komentar