Info Prodi
Sabtu, 19 Apr 2025
  • 2 dari 8 Alasan Anak SMK & MAK Perlu Lanjut Kuliah di Prodi Teknik Elektro ITI: 1) Nggak perlu hebat dulu untuk bisa kuliah di sini, 2) Biaya kuliah bisa nyicil per bulan (bunga 0%).
29 Januari 2025

Prediksi Tren Teknologi dan AI di Tahun 2025 dan Seterusnya Menurut IEEE

Rabu, 29 Januari 2025 Kategori : Artikel Ilmiah

Sebanyak 53 ahli teknologi yang tergabung dalam IEEE Computer Society melakukan kajian tren perkembangan AI (Artificial Intelligence) dan teknologi di tahun 2025 hingga beberapa dekade mendatang. Mereka menuliskan trend tersebut dalam sebuah laporan yang berjudul “Technology Predictions 2025“.

Yang menarik adalah, mereka juga mengevaluasi kemungkinan suksesnya suatu teknologi di tahun 2025, dampaknya terhadap kehidupan manusia, tingkat kematangan teknologi, serta luas pengadopsiannya oleh pasar.

Hasilnya menurut kajian tersebut teknologi yang paling mungkin meraih kesuksesan paling besar serta paling banyak diadopsi oleh pasar adalah  penerapan teknologi AI yaitu LLM / Large Language Model. Sedangkan yang paling berdampak terhadap kehidupan manusia adalah pencarian / penemuan obat-obatan dengan menggunakan bantuan AI.

Teknologi yang Diperkirakan Semakin Matang pada 2025

Berdasarkan laporan IEEE di atas, sejumlah teknologi akan mengalami perkembangan menuju kematangan di tahun 2025 ini. Tingkat kematangan yang paling tinggi mereka tandai dengan nilai A.

Berikut ini adalah teknologi yang dimaksud beserta tingkat kematangannya masing-masing.

1. Penggunaan Model Bahasa Besar (A-)

Model bahasa besar (LLM) akan semakin banyak digunakan. Selain itu, akan ada versi yang lebih kecil (Small Language Model) dan model khusus untuk keperluan tertentu. Teknologi ini akan semakin matang dan digunakan di berbagai bidang. 

2. Agen AI (A/B)

   Agen AI (AI agents) adalah sistem cerdas yang menggabungkan model bahasa besar, pembelajaran mesin (machine learning), dan aturan tertentu. Teknologi ini akan digunakan di berbagai industri seperti keuangan, manufaktur, dan ritel untuk meningkatkan otomatisasi dan efisiensi kerja. 

3. Penggunaan Drone (A/B)

Drone akan semakin banyak digunakan dalam bentuk layanan (DaaS / Drone as a Service). Perkembangan ini akan mengubah cara kerja logistik dan pertanian, membuatnya lebih efisien dan semakin diterima secara luas. 

4. Perangkat Wearable & Sensor Kesehatan (B+)

Teknologi wearable (seperti jam tangan pintar) akan semakin canggih dengan sensor yang lebih akurat. Fungsinya bukan hanya untuk memonitor kebugaran, tetapi juga untuk pemantauan kesehatan yang lebih serius, seperti mendeteksi penyakit kronis. 

5. Kombinasi Teknologi Informasi & Energi (B+) 

Teknologi informasi dan energi akan semakin terhubung. Hal ini akan membantu menciptakan jaringan listrik yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi distribusi energi dengan solusi digital yang canggih. 

Semua teknologi itu berkembang pesat dan akan siap digunakan secara luas pada 2025. Dampaknya tentu akan sangat besar, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan kita sehari-hari.

Teknologi Terkait Energi yang Akan Lebih Berkembang pada 2025

1. Pusat Data Bertenaga Nuklir (B/C) 

Penggunaan Reaktor Modular Kecil (SMR / Small Modular Reactor) diharapkan dapat menjadi sumber energi yang stabil dan bebas karbon untuk pusat data (data center). Teknologi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi pusat data yang terus meningkat sekaligus mengurangi jejak karbon. Namun, masih ada tantangan besar pada aspek perizinan, skalabilitas, dan penerimaan oleh masyarakat. 

2. Baterai dengan Teknologi Baru (B-)

Baterai berbasis solid-state dan natrium-ion diperkirakan akan meningkatkan kepadatan energi dan keamanan. Kemajuan ini sangat penting untuk mencapai efisiensi sistem penyimpanan energi dalam mendukung transisi menuju energi terbarukan (renewable energy).

Namun, masih ada kendala dalam meningkatkan produksi massal dan ketergantungan pada rantai pasokan, yang dapat mempengaruhi pengadopsiannya secara luas. 

3. Komputasi Performa Tinggi yang Ramah Lingkungan Berbasis AI (B-)

Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan sistem komputasi performa tinggi (HPC / High Performance Computing), sehingga dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan (green HPC).

Jika berhasil diterapkan, AI dalam lingkungan HPC dapat meningkatkan efisiensi energi secara signifikan sekaligus memenuhi kebutuhan komputasi yang terus berkembang di berbagai sektor. 

Teknologi-teknologi yang dibahas tersebut menunjukkan tren menuju solusi energi yang lebih berkelanjutan (sustainable), dengan berfokus pada pengurangan dampak lingkungan dan pemenuhan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Meskipun terus berkembang melalui riset dan inovasi, masih ada tantangan yang perlu diatasi agar dapat diterapkan secara luas.

Teknologi Terkait Komputasi Terapan yang Diperkirakan Akan Lebih Matang pada 2025

1. Antarmuka Otak-Komputer (C+)

Teknologi Antarmuka Otak-Komputer (BCI / Brain-Computer Interface) diperkirakan akan banyak membantu para penyandang disabilitas serta meningkatkan cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan teknologi.

Meskipun memiliki potensi besar dalam bidang medis dan pengalaman pengguna, ada tantangan tersendiri dalam hal seperti biaya yang tinggi, masalah keamanan, dan kesulitan dalam penerapan skala besar yang masih menghambat penggunaannya secara luas. Namun, perkembangan teknologi ini diharapkan akan semakin mendekatkan BCI ke tahap kematangan. 

2. Komputasi Luar Angkasa (C+)

Teknologi komputasi luar angkasa (space computing), yang memungkinkan sistem komputasi otonom dan andal untuk mendukung misi luar angkasa, diperkirakan akan semakin matang. Teknologi ini terus berkembang untuk dapat bertahan dalam kondisi lingkungan ekstrem, seperti radiasi tinggi dan keterbatasan daya. Seiring meningkatnya eksplorasi luar angkasa, teknologi komputasi ini juga akan semakin matang dan banyak diterapkan. 

Teknologi komputasi terapan ini mencerminkan tren besar dalam meningkatkan interaksi manusia dengan komputer dan mendukung misi yang kompleks di lingkungan yang menantang, seperti luar angkasa.

BCI membuka peluang besar dalam meningkatkan komunikasi dan membantu penyandang disabilitas, sementara komputasi luar angkasa berfokus pada kebutuhan akan sistem komputasi yang tangguh dan efisien di luar bumi.

Keduanya diperkirakan akan mengalami perkembangan signifikan pada 2025, meskipun masih menghadapi tantangan yang dapat menghambat pengadopsiannya secara luas dalam waktu dekat.

REFERENSI:

IEEE Computer Society. Technology Predictions 2025.  

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar