Apa itu Kecerdasan Emosi (EQ)? Sebelum diperkenalkannya konsep kecerdasan emosi dan sifatnya, kebanyakan orang hanya familiar dengan konsep IQ (Intelligent Quotient). Padahal ada beberapa jenis kecerdasan yang wajib dikenali dan dibutuhkan dalam hidup kita.
Selain IQ yang telah banyak dibahas, ada pendatang baru atau bentuk lain dari kecerdasan manusia yang belakangan banyak dipakai untuk memprediksi kesuksesan seseorang. Salah satunya yang akan sedikit dibahas di sini pada kesempatan ini adalah kecerdasan emosi (Emotional Quotient / EQ).
EQ sendiri adalah kemampuan dalam hal mengenali, memahami dan mengelola emosi diri maupun emosi orang lain. Kita biasanya mengambil suatu keputusan berdasarkan respons atas rangsangan (stimulus) berdasarkan perasaan kita, maka ada baiknya kita mengenali sifat-sifat yang wajib kita miliki dan kita bina agar kecerdasan emosi / EQ kita semakin meningkat.
Setidaknya ada lima (5) sifat yang harus dimiliki seseorang sebagai penentu tingginya tingkat kecerdasan emosi yang dimilikinya:
Empati bermakna kemampuan memahami apa yang dialami orang lain dari sudut pandangnya. Biasanya rasa empati terhadap orang lain muncul berdasarkan reaksi kita terhadap orang tersebut.
Oleh karena itu mulailah melatih munculnya empati dengan cara melihat situasi seseorang dari sudut pandangnya dan responslah dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang telah kita miliki. Dengan begitu, kita sebenarnya sedang memperlakukan orang lain sesuai dengan harapannya, sebagaimana kita ingin diperlakukan orang sesuai harapan kita.
Jika kita ingin meningkatkan kecerdasan emosi kita, maka tingkatkanlah kemampuan mengenali diri kita sendiri dan kenalilah berbagai stimulus / rangsangan yang sedang kita hadapi.
Selanjutnya persiapkanlah diri kita untuk meningkatkan kemampuan mengelola reaksi sekaligus emosi kita secara proaktif maupun reaktif. Kemampuan menyadari diri ini sebenarnya adalah bagaimana kita melihat diri kita dan bagaimana diri kita terlihat dalam pandangan dan pikiran orang lain
Rasa ingin tahu terhadap dunia di sekeliling kita dapat membangkitkan rasa menyenangi lingkungan kita. Semakin besar rasa senang itu, maka semakin besar keinginan kita untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar kita.
Dengan jalan pemikiran seperti ini, pada akhirnya akan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai area dan hubungan dalam kehidupan kita.
Orang-orang yang cerdas adalah orang yang cerdas secara emosi. Mereka pun cenderung menganalisa dan memproses semua informasi baru yang mereka terima.
Mereka juga biasanya senantiasa menganalisa informasi lama, cara mengerjakan sesuatu dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah ada dalam rangka mencari cara-cara baru untuk memperbaikinya atau meningkatkan kualitasnya.
Memiliki pemikiran analitis berarti memiliki kebiasaan yang sehat karena senantiasa memperbaiki pola pikir dan senantiasa bekerja meningkatkan kualitas diri dengan tetap terbuka bagi ide-ide baru.
Jika kita ingin meningkatkan kualitas kesempatan yang ada di hadapan kita maka perbaikilah hubungan kita dengan diri kita dan orang lain. Lalu latihlah kemampuan berfikir dengan baik serta pertahankanlah sikap dan perilaku positif serta optimis.
Sikap dan perilakulah satu-satunya yang senantiasa berada dalam kendali kita. Jika kita ingin meningkatkan kecerdasan emosi kita maka kita perlu berfikir, bersikap dan berperilaku positif.
Sebagai kesimpulan, pekerjaan meningkatkan kecerdasan emosi bukanlah sebuah proses yang rumit. Namun perlu mmenyisihkan waktu untuk membuat diri kita memiliki 5 sifat penentu kecerdasan emosi di atas. Pada akhirnya, kecerdasan emosi seseorang dapat meningkat pesat seiring dengan berjalannya waktu dan kesungguhan mewujudkannya.
Karena tulisan ini dalam rangka melatih kemampuan bahasa Inggris – Pojok Inggris, yes!….maka silakan disimak video yang menjelaskan langkah-langkah memperbaiki atau meningkatkan kecerdasan emosi ini (dalam bahasa Inggris ya, gaes…):
Langkah langkah memperbaiki kecerdasan emosi tersebut adalah:
Mengelola atau mengurangi emosi negatif, mengekspresikan emosi yang sulit diperlihatkan, belajar mengelola stres, respons emosi negatif dengan cara positif dan cari jalan keluar dari kesulitan yang sedang menimpa.
Sumber video:
Teknik Elektro Institut Teknologi Indonesia Channel di Youtube
Tinggalkan Komentar